.comment-link {margin-left:.6em;}

Sehat & Segar Dari Alam

Tuesday, January 08, 2008

LIMBAH DAPUR YANG MASIH BISA DIOLAH

Memanfaatkan Limbah Dapur Dalam Memasak

Sisa kupasan bahan pangan setiap kali kita memasak jangan dulu dibuang. Teliti dulu, siapa tahu bisa dimanfaatkan ulang. Karena ternyata tidak sedikit limbah pangan keluarga yang bisa disajikan sebagai kudapan, bahkan ada pula yang justru menyimpan khasiat obat. Usai memasak, kita sering membuang begitu saja sampah dapur padahal di antara sekian banyak jenis limbah pangan tersebut, ada beberapa sampah yang masih bisa dimanfaatkan. Seperti kulit nanas, kulit jeruk, kulit kentang, kulit ubi jalar, dan lain-lain.
1. PENGEMPUK DAGING DARI KULIT NANAS
Buah nanas banyak mengandung enzim bromelain, tapi kandungan bromelain di dalam kulitnya lebih banyak lagi. Karena itu, jangan membuang kulit nanas, karena bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengempuk alami. Enzim bromelain mampu menguraikan serat-serat daging, sehingga daging menjadi lebih empuk. Untuk keperluan sendiri, cuci dulu nanas sebelum dikupas. Kalau perlu, disikat. Haluskan kulit nanas dengan blender, isikan ke dalam kotak es (ice cube), bekukan dalam feezer. Ambil 2-3 kubus kulit nanas beku campur dengan 500 gram daging, diamkan selama 30-60 menit pada suhu kamar atau 2-3 jam dalam lemari es (refrigerator). Kapan sebaiknya daging dicuci, setelah dicampur kulit nanas ataukah sebelum? Jika tidak merasa terganggu dengan aroma nanas, cuci daging ketika masih utuh. Potong-potong sesuai keperluan, lalu empukkan dengan kulit nanas. Setelah kulit nanas disisihkan dari daging, daging siap dibumbui. Kalau hendak mencuci daging setelah dicampur kulit nanas, potong-potong daging lebih besar dari keperluan. Misalnya daging untuk satai, potong panjang bentuk jari. Setelah diempukkan dengan kulit nanas, cuci daging, lalu potong sesuai keperluan. Cara ini akan menghindari hilangnya terlalu banyak juice daging, sehingga daging bisa tetap juicy (tidak kering) dan tetap terasa manis khas daging.
2. MANISAN KULIT JERUK
Kota Bandung pernah populer dengan oleh-oleh khas yang tak ada di daerah lain, yakni manisan kulit jeruk bali. Kecuali dari kulit jeruk bali, manisan kulit jeruk sebenarnya bisa juga dibuat dari kulit jeruk lemon, jeruk nipis, maupun jeruk orange (Valencia Late Orange, Washington Navel Orange), jeruk grapefruit. Potong-potong kulit jeruk berbentuk juring, rebus dengan api kecil selama 60 menit. Buang air rebusannya, tiriskan kulit jeruk, timbang. Siapkan gula pasir sama beratnya dengan berat kulit jeruk yang telah direbus. Taruh kulit jeruk rebus dalam panci, bubuhi air hingga terendam, tambahkan gula pasir. Rebus di atas api kecil sambil sesekali diaduk sampai sirup pekat.Angkat, biarkan kulit jeruk tetap terendam dalam sirup semalaman. Esoknya, masak lagi di atas api kecil hingga sirup gula hampir habis. Keluarkan kulit jeruk dari sirup, hamparkan di atas nyiru, jemur hingga setengah kering. Potong-potong kecil panjang, masukkan dalam wadah tertutup. Agar tahan lama (1 bulan), simpan dalam lemari es. Selain disantap sebagai kudapan, manisan kulit jeruk bisa dicampurkan ke dalam adonan cake. Terutama untuk menggantikan manisan jeruk sukade atau kulit jeruk parut. Selain memperkaya rasa, manisan kulit jeruk yang dicampur bersama manisan kering buah-buahan akan memperkaya cita rasa fruitcake.
3. SAJIAN KULIT SEMANGKA
Jika daging buah semangka diambil secara hati-hati, kita bisa mendapatkan kulit semangka berbentuk bulat hampir utuh. Nah, kulit semangka ini bisa kita manfaatkan sebagai wadah saji untuk punch, fruit cocktail, salad, atau sebagai wadah saji untuk potongan buah segar. Tepian kulit semangka bisa diberi hiasan sederhana atau hiasan ukiran cantik. Apa yang bisa dilakukan dengan potongan-potongan kulit semangka sisa kupasan? Kupas lapisan kulit luar yang keras (berwarna hijau). Selanjutnya, kulit semangka berwarna putih ini bisa kita manfaatkan untuk berbagai keperluan. Seperti untuk campuran fruit cocktail, dibuat kalua (sejenis setup manis dengan banyak air), acar, bahkan dimasak sayur bening, tumis, sambal goreng santan, atau lainnya. Untuk itu, potong-potong kulit semangka sesuai keperluan. Sebagai minuman berkhasiat obat, kulit semangka yang telah dibersihkan bagian luarnya tersebut bisa diblender, tambahkan aqua atau air masak secukupnya. Minum 2-3 kali sehari. Berkhasiat melancarkan buang air kecil terutama pada sakit anyang-anyangan, membantu mengontrol tekanan darah, meredam meningkatnya kadar kolesterol dalam darah.
4. KERIPIK KULIT KENTANG/UBI JALAR
Sekarang jangan lagi membuang kulit kentang dan kulit ubi jalar, terutama kulit ubi jalar berwarna, baik yang merah maupun ungu. Dalam kulit kentang tersimpan senyawa flavonoid, kulit ubi jalar merah kaya betakaroten, sedangkan kulit ubi jalar ungu banyak mengandung antosianin. Selain itu, kulit kentang maupun kulit ubi jalar mengandung serat kasar. Paduan antara zat fitokimia flavonoid, betakaroten, dan antosianin dengan serat kasar dalam kulit kentang dan kulit ubi jalar berwarna bermanfaat mencegah sembelit, membantu menyerap kelebihan lemak dalam darah, dan menghalangi munculnya sel kanker. Lebih istimewa lagi jika kulit ubi jalar dimasak dengan cara digoreng. Adanya minyak goreng justru mempermudah penyerapan betakaroten dan antosianinnya. Sebelum dikupas, cuci bersih kentang atau ubi jalar. Kumpulkan kulitnya, goreng dalam minyak banyak di atas api sedang hingga kulit kentang/ubi jalar kering dan renyah, angkat. Diamkan hingga minyak tiris dan panasnya berkurang. Untuk membuat keripik gurih, tambahkan garam bubuk dan bawang goreng. Jika suka pedas, bubuhkan cabai bubuk. Keripik manis kulit kentang/ubi jalar bisa dibuat dengan menambahkan gula bubuk.
5. TUMIS BONGGOL/KOL KEMBANG
Banyak orang menyia-nyiakan bonggol brokoli, kol, maupun kol kembang. Setiap kali memasak, bagian tersebut umumnya disisihkan dan dibuang. Padahal, selain kaya serat kasar, bonggol sayuran keluarga Kubis-kubisan (Crucifereae) tersebut masih banyak menyimpan senyawa antikanker, khususnya indol-3-karbinol, isotiosianat, ditioltion, dan fenol. Bonggol anggota keluarga Kubis-kubisan bisa diolah menjadi berbagai masakan, seperti oseng-oseng, tumis siram saus, cap cay, sup, gado-gado. Sebelum dimasak, potong tipis sesuai keperluan. Anggota lain keluarga Kubis-kubisan yang sering salah diolah adalah kailan. Kita sering memasak daunnya, padahal yang lazim dimasak justru batangnya, teksturnya renyah dan rasanya manis. Namun daunnya tak perlu dibuang, karena bisa dikukus untuk lalap, rasanya agak pahit. Paling baik jika bonggol brokoli, kol, atau kol kembang maupun batang kailan dimasak seminimal mungkin, agar tidak merusak terlalu banyak senyawa aktif antikanker. Disarankan merebusnya sesaat, cukup sampai sayuran layu dan berkurang bau langunya (2- 3 menit), kemudian segera direndam air es untuk menghentikan berlanjutnya proses pemasakan. Atau masak sesaat dengan panas tinggi sehingga hasilnya tetap renyah (al dente).
6. JUS JAMBU BIJI
Banyak orang membuang, atau setidaknya kurang menyukai, bagian biji pada buah jambu biji. Lihat saja betapa laris jambu biji kupas tanpa bagian tengah, yang menjadi oleh-oleh khas Medan. Begitu juga jika kita membuat setup jambu biji, biasanya bagian tengahnya tersebut justru dibuang. Padahal, pada bagian itulah tersimpan sebagian besar kandungan vitamin C jambu biji. Kita bisa membuatnya menjadi jus yang berkhasiat obat. Pertama, masukkan bagian tengah jambu biji berikut bijinya ke dalam blender, bubuhi air masak. Proses hingga halus dan homogen. Jus kaya vitamin C dan senyawa tanin yang rasanya manis sepat ini berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan kadar kolesterol darah yang berlebihan, dan berkhasiat antikanker. Cara kedua, jika kita merasa terganggu dengan rasa biji dari jambu biji, tekan-tekan bagian tengah jambu biji hingga hancur. Bubuhi air masak, aduk hingga tercampur rata, saring. Minum jus jambu biji yang rasanya manis dan kaya vitamin C ini, guna meningkatkan kekebalan tubuh. Baik sekali diberikan kepada penderita demam sebagai minuman pelengkap, sekaligus sebagai penyedia energi cepat siap.
7. BUBUK GURIH KEPALA/KULIT UDANG
Membuat kaldu dari kepala dan kulit udang mungkin sudah sering kita lakukan. Namun membuat bubuk gurih dari sisa kepala dan kulit udang, mungkin belum. Kulit udang kaya senyawa kolagen. Jika kita makan udang bersama kulitnya, kolagen kulit udang dapat menyokong kadar kolagen bawah kulit di dalam tubuh kita. Rendahnya kadar kolagen bawah kulit dapat membuat kulit tampak kendur dan berlipat. Dengan mengkonsumsi kulit udang diharapkan bisa membantu memperlambat berkurangnya konsentrasi kolagen bawah kulit tersebut. (Dibarengi dengan mengkonsumsi banyak buah-buahan sumber vitamin C.) Dengan demikian, munculnya efek ketuaan bisa diperlambat. Buang bagian moncong udang yang tajam, sehingga hanya tertinggal bagian kepala udang. Sangrai hingga kering dan renyah, haluskan, kalau perlu diayak. Simpan dalam wadah tertutup. Tambahkan bubuk kulit udang ini ke dalam bumbu tumis, mi goreng, atau masakan lain, niscaya rasa dan aroma masakan akan menjadi lebih sedap. Ingin mendapatkan kaldu udang yang gurih? Tumis kepala dan kulit udang bersama bawang putih hingga beraroma gurih. Pindahkan tumisan kulit udang ke dalam panci, bubuhi air, rebus di atas api kecil hingga larutannya pekat (30-45 menit mendidih). Kalau perlu, bubuhi sedikit minyak wijen. Angkat, saring.
8. SAMBAL POYAH AMPAS KELAPA
Ingin variasi sambal dengan tekstur dan cita rasa berbeda? Manfaatkan ampas kelapa. Iris halus seluruh bumbu, yakni daun jeruk, cabai rawit, cabai merah, kencur. Campur bumbu dengan ampas kelapa, sangrai hingga berwarna kecokelatan dan kering, angkat. Bubuhi garam dan gula pasir, haluskan. Simpan dalam wadah tertutup. Poyah dari ampas kelapa ini lebih sehat, karena tidak lagi mengandung minyak jenuh yang banyak tersimpan dalam kelapa. Bisa dimanfaatkan sebagai taburan ketika bersantap dengan sayur lodeh, sambal goreng santan, bahkan sayur asem. Untuk taburan kudapan boleh juga, seperti ketan kukus, uli/jadah, singkong kukus maupun singkong goreng. Anda suka masakan acar buncis (biasanya ditambah wortel dan kol)? Agar cita rasanya semakin gurih dan lezat, campurkan ampas kelapa sangrai. Caranya, sangrai ampas kelapa hingga kering dan kecokelatan. Haluskan bumbu acar (bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, ketumbar, garam), tambahkan ampas kelapa sangrai, haluskan. Dijamin masakan acar lebih menggugah selera.
Wied Harry Apriadi (Praktisi Gizi dan Kuliner)


note :

Psssttt....please leave me a name if U wanna comment on my post, OK ? I don't receive anonimous comment...

1 Comments:

At 7:46 PM, Blogger Unknown said...

gmana ya? cara untuk pengelolaan limbah jeruk !!
tmen pnya tp sdh hilang catatannya..
melihat lampiran itu harus d mana??

 

Post a Comment

<< Home

Image hosted by Photobucket.com