TUSUKKAN SAJA SEBILAH PISAU...

" jangan, nanti salah paham. "

DEG !

Duuh Gusti ! Haruskah kau ucapkan itu ? Aku kan yang kau maksud ? Kenapa tidak sekalian kau tambahi saja ? " jangan, nanti salah paham, karena ada orang yang cukup bodoh tidak mampu memahami keadaan sebenarnya. "

Sedari tadi aku paksakan mataku membaca novel di hadapanku, meski tak secuilpun isinya yang aku pahami, aku tak berani bergerak, aku tak berani melihat. Aku cuma ingin secepatnya pergi dari tempat ini. Tuhan, tolong jangan sampai airmataku menetes sekarang !

Novel itu tetap kupegang, meski percuma. Jam sialan, kenapa lambat sekali ?

...........

Akhirnya... kukemasi barang-barangku. Aku cuma ingin secepatnya pergi dari sini !

Terngiang-ngiang terus kata-kata itu. Salah paham. Ya, aku yang salah dan tidak paham. Aku yang bodoh ... oooh, betapa kata-kata bisa lebih tajam dari pisau. Dulu, aku tak menangis saat harus kurelakan tubuhku diiris oleh pisau operasi, tapi sekarang... kenapa tidak kau ambil pisau dan tusukkan saja ke tubuhku ? Pasti tidak akan lebih menyakitkan dari ucapanmu itu.

Kembali aku menangis, isak tertahan dalam hening kamarku. Airmata ini ternyata belum kering. Mata ini ternyata masih harus dibasahi lagi. Tuhan, kenapa tidak kau buat aku membencinya saja ?

note :

Psssttt....please leave me a name if U wanna comment on my post, OK ? I don't receive anonimous comment...