.comment-link {margin-left:.6em;}

Sehat & Segar Dari Alam

Friday, September 09, 2005

HATI YANG TERINDAH


Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan
bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak orang
kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena
memang benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun
di hati pemuda itu. Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan
hatinya yang indah.

Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke
depan dan berkata " Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?". Kerumunan
orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu
berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas
potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ;
namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata.
Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup
kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak
tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ?

Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang
dimilikinya dan tertawa " Anda pasti bercanda, pak tua", katanya,
"bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan
hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan". " Ya", kata pak tua
itu, " hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian aku tak akan menukar
hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari
orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku menyobek sebagian dari
hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan
sesobek hati mereka untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan. Namun
karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang
sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang telah
bersama-sama kami bagikan.

Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang
kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya. Hal itulah
yang meninggalkan lubang-lubang sobekan - - memberikan cinta kasih adalah
suatu kesempatan. Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap
terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu,
dan aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi
lubang-lubang itu.
Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu ?"

Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. Dia
berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah,
and merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak
tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima pemberian itu,
menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya yang
sudah amat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutup luka
di hati pemuda itu. Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada
sisi-sisi yang tidak sama rata. Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang
tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta
kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya. Mereka berdua kemudian
berpelukan dan berjalan beriringan.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Image hosted by Photobucket.com