.comment-link {margin-left:.6em;}

Sehat & Segar Dari Alam

Wednesday, May 16, 2007

WORTEL : ANTIOKSIDAN, PENURUN KOLESTEROL DAN RISIKO STROKE


Jakarta, Kompas

Wortel sudah lama dianggap berkhasiat memperbaiki penglihatan. Wortel kaya beta-karoten. Zat itu di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A, zat gizi yang sangat penting untuk fungsi retina.

Namun, vitamin A tak akan mengobati kebutaan dan hanya dapat memperbaiki penglihatan bila masalah penglihatan tersebut tidak disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Selain berperan sebagai provitamin A, beta-karoten dipercaya sebagai pelindung terhadap kanker karena ia merupakan antioksidan.
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas: molekul tidak stabil yang dihasilkan oleh berbagai proses kimia normal tubuh, atau oleh radiasi matahari, asap rokok, dan pengaruh-pengaruh lingkungan lainnya.

Di dalam tubuh, mayoritas radikal bebas berasal dari proses kimia kompleks ketika oksigen digunakan di dalam sel. Radikal-radikal bebas yang secara kimia tak lengkap itu dapat "mencuri" partikel dari molekul-molekul yang lain. Ia kemudian memproduksi senyawa-senyawa abnormal dan membuat reaksi berantai yang dapat merusak sel, dengan membuat perubahan mendasar pada materi genetis dan bagian-bagian penting sel lainnya.

Sederhananya, cara radikal bebas merusak sel-sel tubuh sama dengan proses oksigen menyebabkan kertas berubah warna menjadi kuning atau mentega menjadi tengik. Di samping beta-karoten, wortel mengandung juga antioksidan asam fenolat.

Studi-studi yang telah dilakukan secara luas pada manusia menunjukkan bahwa pola makanan yang menyertakan wortel, kendati dalam jumlah kecil, per hari dapat mengurangi kejadian kanker paru-paru sekitar 50 persen.

Turunkan kolesterol

Wortel dapat pula membantu menurunkan kolesterol darah. Riset Robertson et al menunjukkan, konsumsi wortel segar/mentah sebanyak 200 gram sehari selama tiga minggu dapat mengurangi kadar kolesterol darah sebesar 11 persen.
Menurut Prof Dr James Cerda (guru besar pada Universitas Florida, Gainesville, Amerika Serikat), penurunan kolesterol yang ditunjukkan oleh Robertson et al cukup bermakna karena penurunan satu persen kolesterol sama artinya dengan pengurangan risiko penyakit jantung kira-kira dua persen. Jadi, dengan mengonsumsi wortel selama tiga minggu, risiko mendapat penyakit jantung diperkirakan dapat berkurang 22 persen.

Turunkan risiko stroke

Selain mengurangi risiko penyakit jantung, wortel pun dapat menurunkan risiko menderita stroke. Makan wortel paling sedikit lima kali setiap minggu dapat menurunkan risiko terkena stroke sebesar 68 persen daripada makan wortel satu kali, atau kurang dari, sebulan.

Itulah temuan penelitian skala besar Universitas Harvard, AS, yang dilakukan pada hampir 90.000 perawat perempuan selama delapan tahun.

Studi Harvard sebelumnya menemukan bahwa mengonsumsi ekstra beta-karoten yang terkandung dalam wortel sekitar satu setengah batang tiap hari dapat mengurangi kemungkinan stroke sebesar 40 persen. Penurunan tersebut jelas sekali pada orang-orang yang mengonsumsi beta-karoten 15-20 mg per hari versus orang-orang yang mengonsumsi beta-karoten hanya 6 mg.

Yang membuat wortel mempunyai aktivitas antistroke diduga aktivitas antioksidannya. Beta-karoten menghambat kolesterol agar tidak bersifat racun dan tak mampu membentuk plak dan menggumpal dalam pembuluh darah.

Riset lain yang dilakukan oleh peneliti-peneliti pada Universitas Brussel menunjukkan bahwa bagi yang sudah terserang stroke, vitamin A dapat mencegah kematian atau cacat pascastroke. Saat menganalisis darah 80 pasien dalam 24 jam setelah terkena stroke, para peneliti menemukan, pasien stroke dengan jumlah vitamin A di atas rata-rata, termasuk beta-karoten, lebih memiliki peluang bertahan (survive), mempunyai lebih sedikit kerusakan neurologis, dan sembuh sama sekali.

Mengapa? Waktu otak tidak memperoleh oksigen sekian lama, seperti pada kondisi stroke, sel mulai mengalami malfungsi yang menyebabkan rangkaian kejadian yang mencapai puncaknya ketika pada sel-sel saraf terjadi kerusakan oksidatif. Namun, kondisi tersebut dapat diredam jika dalam darah terdapat banyak vitamin A sehingga dapat memperkecil kerusakan otak dan kemungkinan dari kematian.

Dimasak lebih diserap

Kadar beta-karoten yang terkandung dalam wortel (754 ug) hampir dua kali lebih banyak dari kandungan beta-karoten dalam kangkung (380 ug) dan tiga kali lebih banyak dari kandungan beta-karoten dalam daun caisin (286 ug).
Beta-karoten yang terdapat pada wortel juga masih lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada bayam (409 ug). Makin jingga warna wortel, makin tinggi kadar beta-karoten wortel.

Cara wortel disajikan perlu pula diperhatikan. Proses perebusan menurunkan kadar karoten total wortel cukup besar daripada pengukusan.

Di pihak lain, penelitian menunjukkan bahwa kadar antioksidan pada wortel yang dimasak, terutama bersama sejumlah kecil lemak/minyak, lebih mudah diserap tubuh. Studi yang dimuat dalam the Journal of Agricultural and Food Chemistry edisi Agustus 2000 melaporkan, wortel pureed memiliki kadar dua antioksidan (beta-karoten dan asam fenolat) lebih tinggi. Proses pemanasan ternyata meningkatkan kadar antioksidan wortel kira-kira sepertiga. Kadar antioksidan wortel pun meningkat selama penyimpanan pada temperatur tinggi selama sampai seminggu. Sesudah itu kadarnya berkurang, tetapi tak pernah mencapai kadar antioksidan untuk wortel mentah.

Pemasakan mungkin membuka sel-sel tanaman sehingga antioksidan dan bahan-bahan kimia tanaman yang lainnya dapat diserap lebih baik. Penambahan lemak membuat karotenoid dapat diserap jauh lebih baik.

Untuk mempertahankan zat-zat gizi wortel secara maksimum, gosok/sikat-lah wortel, jangan dikupas, kecuali kalau kulitnya amat keras atau telah rusak/cacat.

Kiat memilih wortel

Pilihlah wortel yang terlihat segar, kokoh, halus, dan baik bentuknya dengan warna yang menarik. Hindari wortel yang retak, kisut/berkerut, atau rubbery. Pada saat membeli wortel yang bagian atasnya yang hijau masih melekat, pastikan bagian hijaunya tampak segar.

Simpanlah wortel dengan baik dalam lemari pendingin. Bagian hijaunya sebaiknya dilepaskan/dipotong dulu sebelum disimpan.

Nurfi Afriansyah Peneliti pada Pusat Litbang Gizi
note :

Psssttt....please leave me a name if U wanna comment on my post, OK ? I don't receive anonimous comment...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Image hosted by Photobucket.com